Minggu, 21 April 2013

Kampung Kandri Menjadi Desa Wisata

Pemerintah Kota Semarang jadikan kampung Kandri di Kecamatan Gunungpati sebagai desa wisata tingkat nasional. Keberadaan kampung di atas bukit itu punya potensi wisata berupa Goa Kreo dan Waduk Jatibarang yang selesai dibangun pada akhir tahun 2013 mendatang. "Desa itu juga masih asri, terbukti banyak hewan kera yang masih hidup di hutan yang ada," ujar kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang, Nurjanah, Ahad 27 Januari 2013.

Nurjanah mengaku sedang gencar untuk mengangkat kampung Kandri sebagai objek kawasan wisata berskala nasional. Langkah ini dilakukan dengan menggandeng Association Internationale et Studiant Sociale Economic Commerciale (AIESEC) Universitas Diponegero Semarang sebagai patner promosi. "Ini akan memudahkan untuk terkenal apa lagi AIESEC Undip punya program pertukaran mahasiswa antar negara dalam bidang seni, budaya, dan bahasa," ujar Nurjanah menambahkan.

Program kerja sama ini dinilai sinergis dengan pengembangan desa Wisata Kandri yang perlu dikenalkan ke masyarakat luas sebagai daerah kunjungan.

Menurut Nurjanah, kampung wisata Kandri ini terbagi menjadi empat RW, masing-masing punya potensi dan ciri khas wisata tersendiri. Di antara di RW I ada wisata edukasi yang akan dijadikan sebagai kampung Inggris dan pendidikan alam. Sedangkan di RW II sebagai arena perkebunan yang dilengkapi dengan aneka buah. "Itu juga bisa dibuat arena outbond," katanya.

Sedangkan di RW III sebagai kawasan budaya, sebelumnya untuk pementasan kesenian berupa wayang kulit, wayang suket, ketoprak, jathilan, dan kesenian lesung. Sementara di RW IV yang banyak dihuni warung makanan khas berpotensi sebagai wisata kuliner, dengan aneka makan yang seirng dijual meliputi kripik kulit pisang dan nasi kera.

Dalam kesempatan yang sama, President Association Internationale et Studiant Sociale Economic Commerciale (AIESEC) Universitas Diponegero, Gilang Wahyu, menyatakan siap mempromosikan kampung wisata itu ke mahasiswa dari dalam maupun luar negeri. Langkah ini dilakukan dengan cara menggelar acara Global Village dengan menginap di Kelurahan Kandri dalam waktu dekat ini.

"Acaranya pentas budaya dari berbagai negara, rencananya akan dikunjungi ratusan mahasiswa dari luar negeri yang sama-sama anggota AIESEC," ujar Gilang.

Selain program tersebut, ia juga siap membekali pendidikan bahasa inggris berbasis wirausaha dan sosial serta kebudayaan bagi warga kampung Kandri, langkah ini sebagai penopang desa wisata yang telah dicanangkan oleh pemerintah.

Menurut Gilang, suasana desa wisata Kandri cukup beragam dan dama, potensi itu layak dikenalkan oleh wisatawan baik domestik maupun mancanegara. "Kondisi ini sama dengan visi misi AIESEC, yaitu untuk menciptakan kedamaian," katanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar